Jakarta, Indonesia — Dalam beberapa tahun terakhir, padel telah menjelma dari olahraga relatif tidak dikenal menjadi salah satu phenomena olahraga paling cepat berkembang di dunia. Padel, olahraga raket yang merupakan perpaduan antara tenis dan squash, kini menarik jutaan pemain dan perhatian komunitas olahraga global — termasuk di Indonesia — di mana tren ini makin kuat terlihat setiap harinya.
Padel: Apa Itu dan Mengapa Begitu Populer?
Padel dimainkan pada lapangan lebih kecil dari tenis, dikelilingi dinding yang bisa memantulkan bola, dan selalu dimainkan secara doubles (berpasangan). Perlengkapan yang digunakan — raket padel tanpa senar dan bola tekanan rendah — membuat permainan lebih mudah diakses oleh pemula sekalipun. Aturan yang sederhana, pertandingan yang cepat, serta sifatnya yang sangat sosial menjadikan padel cepat populer di berbagai kalangan, dari pemula hingga atlet berpengalaman.
Popularitas padel kini bukan lagi sekadar tren lokal, melainkan fenomena global. Menurut laporan terbaru dari Global Padel Report 2025, jumlah pemain aktif di seluruh dunia melebihi 35 juta orang. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan dan menjadikan padel sebagai salah satu olahraga dengan pertumbuhan tercepat di abad ini.
Ledakan Lapangan dan Klub di Seluruh Dunia
Selain jumlah pemain, infrastruktur padel juga berkembang pesat. Hingga akhir 2024, jumlah lapangan padel di seluruh dunia telah melampaui 50.000 unit, dengan lebih dari 3.000 klub baru dibuka hanya dalam setahun terakhir. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, dengan proyeksi mencapai lebih dari 81.000 lapangan pada 2027.
Pertumbuhan ini tidak terbatas di Eropa atau Amerika Latin saja. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, India, dan Indonesia mulai menunjukkan minat besar terhadap padel, dengan fasilitas olahraga baru bermunculan dan komunitas lokal tumbuh cepat.
Indonesia dan Tren Padel
Di Indonesia sendiri, padel mulai mendapat perhatian serius, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bali dan Surabaya. Lapangan-lapangan baru bermunculan, dan komunitas pemain lingkungan urban makin aktif menyelenggarakan sesi permainan bahkan kompetisi lokal. Meski masih tergolong baru, padel diyakini bisa menjadi olahraga yang mainstream jika dukungan infrastruktur dan edukasi terus ditingkatkan.
Para penggagas komunitas padel lokal melihat bahwa daya tarik utama olahraga ini bukan hanya aspek kompetitif tetapi juga keunikan sosialnya — padel menjadi ajang berkumpul, bersosialisasi, dan memperluas jaringan pertemanan, terutama di kalangan profesional muda urban.
Pandangan Pakar dan Masa Depan Padel
Pakar olahraga melihat padel sebagai olahraga dengan potensi stickiness yang sangat tinggi — artinya pemain yang mencoba padel cenderung kembali lagi dan menjadi pemain aktif. Data menunjukkan lebih dari 90% pemain kembali bermain setelah pengalaman pertama mereka, angka yang jauh di atas rata-rata olahraga lainnya.
Pertumbuhan padel juga menarik minat investor dan pelaku bisnis olahraga. Banyak klub olahraga kini membangun lapangan padel sebagai fasilitas premium, sedangkan kompetisi profesional internasional mulai muncul sebagai acara olahraga yang layak ditonton, bahkan dengan upaya untuk memasukkan padel ke dalam program Olimpiade di masa depan.


